Ruang Aman – Perempuan: Antara Ego, Self love dan People Pleaser

Ruang Aman kali ini dibawakan oleh Dra. M.A. Retno Priyatni, Psikolog dengan judul Perempuan: Antara Ego, Self love dan People Pleaser. Materi dari Bu Retno dibuka dengan pemaparan fenomena pandemi yang terjadi terkait kekerasan pada perempuan dan data kekerasan perempuan sepanjang 2021 diambil dari Komnas Perempuan. Berdasarkan laporan Komnas Perempuan, maka pada Ruang Aman ini, Bu Retno secara spesifik menggunakan KDRT sebagai konteks pemaparan materinya. Selanjutnya, Bu Retno menjelaskan tentang jenis-jenis kekerasan meliputi kekerasan terbuka, tertutup, finansial, dan seksual. Bu Retno juga menjelaskan tentang penyebab terjadinya KDRT, dua di antaranya adalah adanya relasi kuasa dan ketimpangan dalam berelasi. Lebih lanjut, Bu Retno juga mengumpulkan beberapa tanda/karakteristik orang yang berpotensi menjadi pelaku kekerasan. Sebagai inti topik yang dibawakan, Bu Retno kemudian menjelaskan ego, self love dan people pleaser sebagai respon-respon korban kekerasan(KDRT) terhadap pengalaman kekerasannya. Secara sederhana, Bu Retno menyampaikan bahwa dibandingkan menjadi pribadi yang terlalu larut dalam perasaan, pikiran atau kepentingannya sendiri atau pribadi yang terlalu memikirkan orang lain dan mengorbankan dirinya sendiri, korban yang mengalami kekerasan baik adanya mengembangkan self love sebagai respon alternatif. Self love mengajak seseorang untuk menerima diri sendiri apa adanya, termasuk suka dan duka, negatif dan positif, bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan, dan menjadi pilot atas kehidupan sendiri. Bu Retno juga membagikan bagaimana agar seseorang dapat berhenti menjadi people pleaser dan bagaimana mengembangkan self love dalam diri. Artinya, tau bahwa diri itu berhak bahagia, berhak untuk membela diri, dan berdaya untuk keluar dari relasi yang penuh kekerasan. Di sela-sela pemaparan materi, beberapa peserta memberikan tanggapan dan sharing cerita terkait pengalaman mereka sendiri yang pernah mengalami KDRT, Bu Retno pun mengapresiasi proses pemulihan yang sedang dijalani oleh peserta. Seorang peserta juga sepakat bahwa self love ini perlu untuk dikembangkan karena perempuan selain berelasi dengan pasangan /pacar juga memiliki relasi lain bahkan juga memiliki diri sendiri yang harus disayangi.