Selain dengan komunitas ibu-ibu PKK Pacarkeling RW X, pada 2016 Savy Amira memperluas kemitraannya dengan komunitas mahasiwa Kelompok Study Gender dan Kesehatan (KSGK) Universitas Surabaya (UBAYA) dan beberapa mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Kemitraan ini dimaksudkan untuk menyiapkan regenerasi untuk gerakan penghapusan kekerasan di Surabaya.
KSGK UBAYA telah melakukan survey di kalangan komunitas mahasiswa melalui questioner di Internet terkait pengalaman kekerasan seksual yang pernah dialami oleh mahasiwa di sekitar kampus. Hasil survey ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi pihak universitas untuk merancang system perlindungan bagi mahasiswa terhadap kekeresan seksual di kampus masing-masing.
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa dari 150 data terkumpul, diketahui karakteristik responden berdasarkan gender adalah 17 laki-laki dan 133 perempuan. Dari 17 laki-laki yang mengisi kuesioner tersebut,13 diantaranya tidak mengalami pelecehan seksual. Sementara 4 sisanya mengalami pelecehan seksual berupa kalimat seksis.
Dari 133 perempuan yang mengisi kuesioner, 58 responden mengalami catcall (disiuli, “cantik..mau kemana?â€) dan 18 responden mengalami main mata dari pelaku. 16 responden mengalami ekshibisionisme. Sementara 23 responden dipegang bagian pribadinya. Beberapa responden perempuan bahkan mengalami lebih dari satu bentuk pelecehan tetapi mengalami dua atau lebih jenis pelecehan.