Perkembangan Kebun Pemulihan Terkini

Pertemuan dimulai dengan pembukaan dari Mb. Nur Khosiah (Fatayat NU Jatim) dan dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Savy Amira (Siti Mazdafiah). Partisipan menyampaikan perkembangan Kebun Pemulihan terkini dengan menyebutkan sukses terkait diajukannya Program Kebun Pemulihan sebagai Program unggulan pada Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk kategori umum. Setiap partisipan kebun pemulihan menyampaikan partisipasi mereka dalam peraihan sukses tersebut. Partisipan menyadari bahwa partisipasi berupa kehadiran dalam pertemuan, mendengarkan secara aktif, merawat kebun, menyampaikan perkembangan kebun kepada lurah setempat dan mempromosikannya ke jaringan telah membuat Kebun Pemulihan Gending banyak dikenal oleh masyarakat. Dukungan dari pemerintah kelurahan terkait kebun dari penyediaan lahan, memberikan status resmi dan mengajukan program ini sebagai program inovasi tingkat nasional menjadi tak kalah pentingnya untuk keberlanjutan program yang baik ini. Dari proses yang telah berjalan, partisipan menyadari pentingnya pendokumentasian dan menulis.

Sesi dilanjutkan dengan pembahasan terkait sejarah hidup dan perjuangan Kartini. Partisipan kebun pemulihan rupanya sudah sangat mengenal dengan baik siapa Kartini. Terdapat beberapa ranah perjuangan kartini yang dibahas seperti misalnya, masa kecil dan keluarga Kartini, pendidikan, seni, agama, perkawinan dan kebiasaan Kartini menulis untuk menyampaikan keresahan-keresahannya terhadap kehidupan perempuan dan penjajahan kolonial. Terdapat beberapa informasi terkait kehidupan/perjuangan Kartini yang rupanya baru didengar oleh ibu-ibu saat itu, seperti misalnya bahwa Kartini adalah sala seorang yang mengusulkan untuk pentingnya penerjemahan Al-Quran dalam bahasa lokal, pengembangan seni dan perlawanan terhadap praktek poligami. Hal lain adalah bahwa Kartini juga melakukan perjanjian pra nikah dengan suami sebelum mereka menikah. Sebagai penutup disampaikan pengumuman terkait lomba menulis surat untuk Kartini yang dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu kebun pemulihan Gending untuk menyampaikan keresahan terkait kondisi perempuan saat ini.