Ruang Aman Savy Amira 17/12/2021 bersama Mbak Yuditia Prameswari S.Psi., M.Psi., Psikolog memperbincangkan tentang Dating Violence alias Kekerasan dalam Pacaran (KDP). Dalam paparannya, mbak Yudit menggarisbawahi bahwa kekerasan mitos-mitos atau kekeliruan berpikir terkait relasi dalam pacaran menjadi slah satu penyebab terjadinya KDP. “Cemburu adalah bumbu cinta, berbagi semua rahasia sama dengan berbagi cinta, melarang adalah bentuk perhatian/rasa sayang, makin sering menghabiskan waktu bersama adalah perwujudan rasa cinta, berhubungan seksual adalah bukti cinta, he is the only one, happily ever after, serta dia pasti akan berubah apabila pasangan melakukan kekerasan” adalah beberapa contoh diantara mitos=mitos tersebut. KDP banyak terjadi namun seringkali tidak dilaporkan karena adanya sulitnya proses hukum yang menyangkut relasi pacaran (sikap aparat yang kurang memihak dan belum berperspektif korban), tingginya biaya baik psikologis maupun material untuk memproses secara hukum, tidak adanya undang-undang yang melindungi korban secara menyeluruh atau minimnya undang-undang yang menjerat pelaku, termasuk kurangnya support orang-orang terdekat termasuk orangtua sekalipun pada korban. Kasus NW adalah contohnya. Pencegahan terjadinya kekerasan menjadi sesuatu yang kita perlu lakukan, agar diri kita tidak menjadi korban, seperti contohnya adalah 1) tidak terlibat secara berlebihan atau terlalu privat dengan pasangan, 2) pendidikan seksual sejak dini, misal dampak kehamilan tidak direncanakan dan relasi yang sehat, 3) komunikasi yang asertif, bilang tidak mau apabila mendapatkan perlakuan yang menjurus pada kekerasan, kalau perlu laporkan pada orangtua, 4) edukasi yang konsisten pada pihak-pihak yang berkewajiban memberikan perlindungan kepada korban, 5) memberikan informasi dan mengingatkan terkait KDP, dukung korban dan beri sanksi pelaku, 6) be unique, tidak perlu ikut-ikutan hal yang lagi trend namun berisiko mendapatkan KDP.
Pertanyaan dari peserta pada kesempatan ini beragam, dari mulai 1) apakah meblok pelaku merupakan tindakan yang tepat? 2) Apakah putus merupakan satu-satunya solusi untuk menghentikan kekerasan? 3) bagaimana melupakan kenangan mantan? sampai 4) Setelah keluar dar relasi, bagaimana mengatasi rasa sakit dan kesepian? 5) Bagaimana mengatasi rasa takut terhadap ancaman manta?
Dikusi berlangsung santai dan hangat. TErtarik untuk bergabung? Yuk gabung di Ruang Aman bulan depan!