Period Poverty di Indonesia, Kenapa Kita Harus Membicarakannya?

Data UNICEF Indonesia melaporkan jika 25% remaja perempuan ragu mendiskusikan pengalaman menstruasi pertamanya dengan keluarganya, 17% tidak mengetahui jika menstruasi adalah ciri-ciri pubertas. Bahkan, siswa akan mengganti pembalutnya ketika istirahat berlangsung supaya tidak ketahuan jika sedang haid. Beban-beban perempuan akibat “period poverty” masih belum diketahui banyak orang dan ini bukan masalah pribadi saja. Selain dipengaruhi stigma, budaya, fasilitas sanitasi, dan rendahnya kemampuan finansial, terbatasnya akses pemenuhan hak-hak menstruasi sehat terjadi karena kurangnya kebijakan dan infrastruktur kesehatan yang merespon kebutuhan menstruasi.

Supaya sama-sama paham tentang period poverty, baca sampai habis tulisan kita yuk ????