Pendamping Penyintas Aktivis Pemerhati KBG

Kegiatan penguatan komunitas surabaya untuk beberapa minggu ke depan adalah pengganti kegiatan rutin bulanan komunitas yang belum sempat diadakan pada tahun sebelumnya. Setelah bulan Desember 2021 mengumpulkan kembali komunitas penyintas dan melihat kemungkinan untuk diadakannya penguatan komunitas secara offline sepertinya tidak begitu memungkinkan, baik secara sumber daya maupun jadwal lembaga, apabila diperhitungkan dengan sumber daya dan resurce dari komunitas.

Untuk itu savy amira berinisiatif mengadakan sekolah pendamping penyintas yang pesertanya berasal dari para aktivis pemerhati KBG untuk dapat lebih berperanserta sebagai pendamping penyintas di lapangan. Sekolah pendamping penyintas ini diselenggarakan untuk memberikan penguatan konsep maupun skill kepada pendamping pemula di lapangan. Pada pertemuan pertama ini topik yang diangkat adalah perkenalan, menyusun kesepakatan kontrak belajar, dan prinsip-prinsip dasar pendampingan. Peserta berasal dari mayoritas aktivis muda yang berafiliasi dengan lembaga/gerakan komunitas muda (karang taruna) serta kampus. Peserta menunjukkan antusiasme yang besar untuk belajar dan kerinduan untuk membagikan cerita dan tantangan di lapangan saat melakukan pendampingan kepada perempuan penyintas kekerasan. Hal lain yang dibagikan adalah bahwa konflik yang dialami penyintas juga berisiko bagi pedamping. Untuk itu diperlukan perlindungan bagi pendamping selain bagi korban langsung. Diskusi berjalan cukup konstruktif, baik peserta maupun fasilitator mendapatkan ilmu baru. Terimakasih kepada Universitas Surabaya yang telah memberikan ruangan untuk pelatihan.