
Penulis: Heidy (Relawan Savy Amira WCC)
Editor: Tasya (Advokasi Savy Amira WCC)
Bercanda adalah bentuk interaksi yang membangun kedekatan antarindividu. Namun apabila candaan tersebut melanggar batas etika dan merendahkan seseorang, maka hal ini bisa menjadi masalah serius. Salah satu bentuk candaan yang seringkali dianggap sepele namun memiliki dampak yang merugikan bagi seseorang secara emosional, psikologis, dan sosial adalah sexist jokes (candaan seksis).
Apa itu sexist jokes?
Dilansir dari artikel Forbes, sexist jokes merupakan jenis lelucon yang ditujukan kepada individu bertujuan untuk menghina, memojokkan, dan/atau membuat seseorang menjadi korban atau objek berdasarkan jenis kelamin mereka. Lebih dari sekedar humor, lelucon semacam ini berpotensi memperkuat ketidaksetaraan gender.
Siapa yang menjadi sasaran?
Dalam banyak kasus, sasaran dari sexist jokes adalah perempuan. Pemilihan perempuan sebagai sasaran lelucon mencerminkan budaya patriarkal yang memposisikan perempuan pada posisi yang lebih rendah daripada laki-laki.
Apa dampaknya?
Dengan diterimanya lelucon semacam itu secara luas, stereotip gender semakin menguat dan pandangan bahwa perlakuan tidak adil terhadap perempuan menjadi semakin mudah diterima. Kekerasan simbolik dalam candaan seksis hanya memperkuat hierarki gender yang sudah ada, meneguhkan kontrol dan dominasi yang berlangsung.
Bagaimana cara merespon candaan seksis?
Strategi respon yang bijaksana dan efektif diperlukan untuk menegaskan batas-batas yang jelas. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil ketika menghadapi situasi tersebut:
1. Tetap tenang dan tidak bereaksi atau merespon
Saat mendengar lelucon yang merendahkan atau melecehkan, hindari bereaksi secara impulsif, entah marah atau tersenyum. Alih-alih tunjukkan ketidaknyamanan dengan gestur seperti menggelengkan kepala atau mengalihkan topik pembicaraan. Reaksi yang kamu munculkan akan beragam dampaknya, bahkan dapat memberikan kesan kepada pelaku bahwa perilaku mereka diterima dan bisa dilanjutkan.
2. Jelaskan mengapa candaan itu tidak tepat
Banyak dari orang-orang cenderung tidak menyadari apa yang diucapkan merupakan kata-kata yang tidak pantas dan dapat menyakiti orang lain. Oleh karenanya, beri tahu mereka dengan jelas bahwa candaan yang mereka lontarkan itu tidak pantas. Gunakan bahasa yang lugas dan langsung untuk menjelaskan mengapa kamu tidak menganggap candaan tersebut tidak lucu atau menghina.
3. Ajak bicara
Meskipun merasa marah atau tersinggung, cobalah untuk tetap berbicara secara pribadi. Hindari menggunakan bahasa kasar atau mengancam, karena hal tersebut bisa memperburuk situasi dan membuat komunikasi menjadi lebih sulit. Jelaskan bagaimana candaan tersebut dapat merugikan dan mengganggu, serta dorong mereka untuk memahami perspektifmu.
4. Meningkatkan awareness
Gunakan kesempatan ini untuk membahas pentingnya kesetaraan gender dan pentingnya menghindari candaan seksis. Sampaikan pesan bahwa perilaku yang merendahkan nilai seseorang berdasarkan jenis kelamin tidak dap
5. Meninggalkan tongkrongan atau ruangan
Jika memang situasinya menjadi semakin tidak aman dan nyaman, kamu memiliki hak untuk meninggalkan tempat tersebut. Pergi dari tongkrongan atau ruangan dapat menjadi langkah yang tepat untuk melindungi diri sendiri dan menghindari konfrontasi yang tidak perlu. Prioritaskan keselamatan dan kesejahteraan diri sendiri.
6. Mencari lingkunganbaru
Bila merasa bahwa lingkungan sosial saat ini tidak mendukung nilai-nilai yang dianut atau membuat kamu merasa tidak nyaman, pertimbangkan untuk mencari circle pertemanan baru. Bertemanlah dengan orang-orang yang membuatmu nyaman dan aman.
7. Tindak lanjut jika perlu
Jika candaan tersebut terus berlanjut atau ada situasi yang serius, pertimbangkan ke pihak yang berwenang, seperti intansi atau lembaga terkait. Jangan ragu untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari perilaku yang tidak pantas dengan mengambil tindakan yang sesuai dan memastikan bahwa masalah tersebut ditangani dengan serius.
Referesi
- Ali, H. (2021, Juli 19). Dealing with sexist humor at work . Retrieved from forbes.com: https://www.forbes.com/sites/ellevate/2021/07/19/dealing-with-sexist-humor-at-work/?sh=4c8995542b4c
- Ariani, Dian Amalia. (2023, Mei 23). Humor seksis bukan lelucon, Itu bentuk kekerasan verbal . Retrieved from bincangperempuan.com: https://bincangperempuan.com/humor-seksis-bentuk-kekerasan-verbal-bukan-lelucon/
- Dian, R. (2023, Desember 4). 4 cara menghadapi humor seksis dan melecehkan perempuan di kantor . Retrieved from narasi.tv: https://narasi.tv/read/narasi-daily/4-cara-menghadapi-humor-seksis-dan-melecehkan-perempuan-di-kantor
- Landrum, S. (2015, Juni 23). 5 ways to shut down sexist comments at school and work . Retrieved from womensmediacenter.com: https://womensmediacenter.com/fbomb/5-ways-to-shut-down-sexist-comments-at-school-and-work
- Wulandari, S. (2024, Januari 28). 5 cara menyikapi humor seksis terhadap perempuan . Retrieved from mubadalah.id: https://mubadalah.id/5-cara-menyikapi-humor-seksis-terhadap-perempuan/